Publik Inggris beberapa hari kemarin sempat dihebohkan dengan kabar tentang affair John Terry. Kapten Chelsea tersebut terjerat cinta terlarang dengan Vanessa Perroncel yang notabene adalah mantan kekasih Wayne Bridge yang sekaligus rekannya di timnas Inggris. Skandal seks pemain yang biasa disebut JT tersebut harus dibayar mahal. Tak hanya hubungannya dengan Wayne Bridge yang kian memburuk, tetapi Terry harus menelan pil pahit seiring dicopotnya jabatan kapten di timnas Inggris yang sempat melekat di lengannya. Pers Inggris yang terkenal kejam pun sempat memperkeruh suasana.
Menurut saya, keputusan Capello untuk mencopot ban kapten dari lengan Terry sangatlah tepat. Tindakan Terry sudah sangat keterlaluan. Dapat dimaklumi, hal tersebut memang imbas dari kehidupan Terry yang glamour. Tetapi seharusnya dia menyadari bahwa dia tengah mengemban jabatan penting yakni sebagai kapten timnas dan klub. Idealnya, seorang kapten harus mampu menjadi panutan bagi rekan-rekannya dan senantiasa berusaha untuk menjaga nama baiknya agar tidak sampai tercoreng. Tetapi Terry tampaknya lupa akan semua itu ketika nafsu telah membelenggunya. Wibawanya sebagai kapten pun luntur.
Sebagai gantinya, Capello pun menunjuk Rio Ferdinand sebagai skipper The Three Lions. Keraguan publik pun mencuat ke permukaan mengingat predikat bad boy yang melekat pada diri Ferdinand. Beberapa tahun lalu dia pernah mengalami kasus seperti JT yakni skandal seks dan terpergok sedang mabuk-mabukan. Dia pun pernah juga mangkir dari tes doping. Ferdinand wajib melunturkan predikat bad boy yang terlanjur melekat pada dirinya agar bisa menjadi kapten yang benar-benar kapten. Dia harus bisa memberi motivasi kepada teman-temannya agar memiliki tekad yang kuat untuk membawa The Three Lions mencapai prestasi setinggi-tingginya. Apalagi Inggris adalah leluhur sepak bola. Ironis jika melihat negeri asal muasal sepak bola 'hanya' mampu mengoleksi 1 gelar Piala Dunia. Menjadi kampiun PD '10 tentunya menjadi target utama Inggris untuk mengakhiri puasa gelar.
Sabtu, 20 Februari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar