Aku tidak bisa munafik. Sebagai Milanisti, aku sangat sedih atas kepergianmu ke Real Madrid. Bagaimanapun juga kamu adalah pemain yang aku idolakan di Milan. Air mataku pun mengiringi kepergianmu. Mulutku mungkin bisa mengatakan kalau aku sudah merelakanmu, tetapi hati ini tak bisa bohong. Ternyata tetap berat juga menerima keputusan ini. Tapi aku tak boleh berlarut-larut dalam kesedihan. Dengan berat hati aku terima kenyataan pahit ini walau sebenarnya aku belum bisa merelakan kepergianmu.
Rasa terima kasih ingin aku ucapkan padamu, Kaka.
Terima kasih atas jasamu untuk Milan.
Terima kasih karena kamu sangat menghargai Milanisti selama kamu di Milan.
Terima kasih karena bisa menjadi idolaku yang sangat aku banggakan yang bisa aku jadikan tauladan karena kereligiusanmu, kerendahan hatimu, kesetiaanmu, dan kehidupanmu yang jauh dari kesan glamour.
Harus aku akui, aku mengenal Milan karenamu. Aku mengagumimu sebelum aku mengagumi Milan. Karena engkau pemain Milan, aku belajar mengagumi Milan. Ini terjadi tepatnya setelah Piala Dunia 2006. Lambat laun, aku bisa mencintai Milan dengan sesungguhnya. Lambat laun aku akhirnya bisa mencintai Milan tidak hanya karenamu tetapi karena all teams hingga aku menjadi Milanisti seperti sekarang. Terima kasih, Kaka. Jasamu juga besar bagiku. Semoga engkau bahagia di klubmu yg baru.
Tak lupa juga aku ucapkan terima kasih kepada Tuhan karena ini semua atas kehendak-Nya.
FORZA MILANAku tidak bisa munafik. Sebagai Milanisti, aku sangat sedih atas kepergianmu ke Real Madrid. Bagaimanapun juga kamu adalah pemain yang aku idolakan di Milan. Air mataku pun mengiringi kepergianmu. Mulutku mungkin bisa mengatakan kalau aku sudah merelakanmu, tetapi hati ini tak bisa bohong. Ternyata tetap berat juga menerima keputusan ini. Tapi aku tak boleh berlarut-larut dalam kesedihan. Dengan berat hati aku terima kenyataan pahit ini walau sebenarnya aku belum bisa merelakan kepergianmu.
Rasa terima kasih ingin aku ucapkan padamu, Kaka.
Terima kasih atas jasamu untuk Milan.
Terima kasih karena kamu sangat menghargai Milanisti selama kamu di Milan.
Terima kasih karena bisa menjadi idolaku yang sangat aku banggakan yang bisa aku jadikan tauladan karena kereligiusanmu, kerendahan hatimu, kesetiaanmu, dan kehidupanmu yang jauh dari kesan glamour.
Harus aku akui, aku mengenal Milan karenamu. Aku mengagumimu sebelum aku mengagumi Milan. Karena engkau pemain Milan, aku belajar mengagumi Milan. Ini terjadi tepatnya setelah Piala Dunia 2006. Lambat laun, aku bisa mencintai Milan dengan sesungguhnya. Lambat laun aku akhirnya bisa mencintai Milan tidak hanya karenamu tetapi karena all teams hingga aku menjadi Milanisti seperti sekarang. Terima kasih, Kaka. Jasamu juga besar bagiku. Semoga engkau bahagia di klubmu yg baru.
Tak lupa juga aku ucapkan terima kasih kepada Tuhan karena ini semua atas kehendak-Nya.
FORZA MILAN
Rabu, 17 Juni 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar